DEFINISI EPISTIMOLOGI ISLAM DAN URGENSINYA

Definisi Epistimologi
Sebelum kita membicarakan apa itu Epistimologi Islam, alangkah baiknya jika kita mengetahui terlebih dahulu apa itu epistimologi. Epistimologi adalah berbicara mengenai ilmu, sebuah istilah yang berasal dari dua kata dalam Bahasa Yunani kuno, (Episteme) yang artinya ilmu, dan (Logos) yang artinya pembicaraan. Jadi epistimologi dapat dikatakan sebagai pengetahuan tentang pengetahuan atau teori pengetahuan. Maka Epistimologi Islam adalah pembahasan atau pembicaraan yang membahas tentang ke-Islaman.
Dalam Islam, Al-Qur’an menjadi sumber pengetahuan dalam segala bidang ilmu yang ada di muka bumi ini, mengapa demikian? Karena dalam ajaran Islam, Al-Qur’an ialah suatu kebenaran yang mutlak yang tidak dapat diragukan lagi keabsahannya. Selain itu, Islam juga menjadikan system ijtihad sebagai dasar – dasar epistimologi dalam filsafat Islam. Sehingga dalam perkembangannya menimbulkan berbagai macam aliran pemikiran dalam dunia Islam, yang tentunya masih berpegang teguh pada koridor – koridor atau syari’at Islam itu sendiri.
Maka, epistimologi dalam Islam merupakan usaha manusia untuk menelaah masalah – masalah objektivitas, metodologi, sumber, serta validitas pengetahuan secara mendalam dengan menggunakan subjek Islam sebagai titik tolak berfikir.
Permasalahan Epistimologi Barat
Dalam Islam, orientasi dalam menuju kebenaran ialah dengan menjadikan materi adalah salah satu dampak atau hasil yang diperoleh dari kebenaran dalam mengajak manusia kembali ke jalan Allah SWT, dengan tetap menjadikan Al-Qur’an dan Al-Hadits sebagai penunjuk jalan tersebut.
Berbeda dengan Islam, epistimologi barat menganggap kebenaran itu hanya berpusat kepada manusia sebagai makhluk mandiri yang menentukan kebenaran. Orang – orang barat menjadikan materi sebagai tujuan utama di atas segalanya. Sehingga dalam peradabannya hanya terbatas pada persoalan dunia. Dalam hal ini barat cenderung melegalkan segala caratanpa ada rambu – rambu atau aturan hidup yang jelas.



Hubungan Epistimologi Islam dengan Lahirnya Ilmu Islam yang Membedakan dengan Ilmu Sekuler.
Dari pengertian Epistimologi dalam pandangan Islam yang telah dijelaskan di atas tadi, terdapat hubungan antara Epistimologi Islam dengan lahirnya ilmu dalam dunia Islam, Ilmu sendiri ialah mengetahui kebenaran dan kebenaran itu sendiri adalah Ilmu. Memiliki ilmu berarti menggenggam kebenaran. Ilmu berasal dari bahasa Arab yaitu, ‘alima, ya’lamu, ‘ilman, yang berarti mengerti dan memahami benar – benar. Islam sendiri sangat menghargai ilmu, dalam Al-Qur’an ditegaskan bahwa Allah meningkatkan derajat orang – orang yang beriman dan berilmu. (QS. Al-Mujadalah: 11).  Maka dengan pengertian epistimologi yaitu membicarakan ilmu atau pengetahuan, dengan Islam sebagai agama yang menjunjung tinggi nilai – nilai keilmuan, dan mewajibkan setiap pemeluknya mencari ilmu, disitulah terdapat sinkronisasi antara keduanya. Karena tradisi ilmu ini akan membawa kejayaan dunia maupun akhirat.
Dengan perbedaan cara menyikapi makna Epistimologi dengan Islam, maka dalam pandangan hidup orang barat terdapat banyak sekali pemahaman atau aliran yang berlaku di barat yang sangat jauh dari syari’at seperti yang berlaku dalam dunia Islam. Seperti contoh ialah sekulerisasi ilmu.
Proses sekulerisasi ilmu sendiri dimulai ketika seorang filsuf barat Rene Descarte, yang memformulasi sebuah prisip, “aku berfikir maka aku ada”. Dengan prinsip ini, Descartes telah menjadikan rasio satu – satunya kriteria untuk mengukur kebenaran. Secara makna istilah sekulerisme memiliki pandangan akan kehidupan yang memisahkan antara dunia dan akhirat, agama dan negara, akal dan wahyu, materi dan immateri, rasional dan irrasional. Sekulerisme menjadi paham yang melihat sebuah realitas secara parsial dan menafikan segala sesuatu yang tidak bisa diterima secara rasional dan logis. Maka sekularisasi ilmu sendiri ialah membuang segala yang bersifat religious dan mistis, karena dipandang tidak relevan dalam ilmu. Mitos dan religi disejajarkan dan dipandang sebagai pra ilmu yang hanya berada dalam dunia rasa. Ini berarti bahwa peran Tuhan dan segala yang berbau mistis dan bernuansa ghaib dianggap sebagai sesuatu yang mengganggu dan harus dipisahkan atau jika perlu ditiadakan. Sehingga sekulerisasi dapat juga disebut sebagai desakralisasi (melepaskan diri dari segala bentuk yang bersifat sakral).
Immanuel Kant (salah satu filsuf barat yang juga menekankan rasio dan panca indera sebagai sumber ilmu) menjawab keraguan terhadap ilmu pengetahuan yang dimunculkan oleh David Hume yang skeptic, sehingga menjadikan filsafat Kant tersebut sangat berpengaruh. Menurut Kant, pengetahuan adalah mungkin, namun metafisik adalah tidak mungkin karena tidak berdasarkan kepada panca indera.

Berbeda halnya dengan Barat, dalam dunia Islam terdapat Islamisasi Ilmu Pengetahuan, definisi Islamisasi ilmu pengetahuan ini mengarahkan pada konsep ilmu pengetahuan dan Islam itu sendiri. Islamisasi ilmu pengetahuan yaitu pembebasan manusia dari tradisi magis, mitologis, animistis, kultur nasional yang bertentangan dengan Islam dan dari belenggu paham sekuler terhadap pemikiran. Menurut Al-Faruqi Islamisasi adalah usaha untuk mendefinisikan kembali, menyusun ulang data, memikirkan kembali argumen dan rasionalisasi yang berkaitan dengan data itu, menilai kembali kesimpulan dan tafsiran, memproyeksikan kembali tujuan-tujuan dan melakukan semua itu sedemikian rupa sehingga disiplin-disiplin ini memperkaya wawasan Islam dan bermanfaat bagi cita-cita. Secara umum, Islamisasi ilmu pengetahuan tersebut dimaksudkan untuk memberikan respon positif terhadap realitas ilmu pengetahuan modern yang sekularistik dalam model pengetahuan baru yang utuh dan integral tanpa pemisahan di antaranya.  Proses pengintegralan antara ilmu pengetahuan yang berkembang didunia Barat dengan konsep Islam dan ilmu pengetahuan. Dengan demikian, akan terbentuk ilmu yang benar, yaitu ilmu yang sesuai dengan fitrah. adi islamisasi ilmu itu adalah pembebasan ilmu dari pemahaman yang berasaskan kepada ideologi, makna serta ungkapan sekular.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Deteksi dan Koreksi Kesalahan pada Komunikasi Data

DMA (DIRECT MEMMORY ACCESS)

Topologi Mesh