LATAR BELAKANG Dalam
kegiatannya sehari-hari, sistem operasi memiliki sebuah mekanisme proteksi
untuk memastikan dirinya, semua program yang berjalan, dan data-data
penggunanya berjalan dengan baik. Untuk melakukan hal tersebut, sistem operasi memiliki
dua jenis (mode) operasi yang saling terpisah. Dua operasi tersebut, yaitu user
mode, eksekusi program dikendalikan oleh pengguna, dan kernel mode, eksekusi
program dikendaikan oleh sistem operasi, dinamakan dual-mode operation. Dual-mode
operation diimplementasikan pada arsitektur perangkat keras. Sebuah bit yang
disebut mode bit ditambahkan ke perangkat keras untuk menunjukkan mode operasi
saat itu, 0 untuk kernel mode dan 1 untuk user mode. Dengan
adanya dual-mode operation, eksekusi sebuah program/proses bisa dibedakan
sumbernya, apakah dieksekusi oleh sistem operasi atau dieksekusi oleh pengguna.
Hal ini akan sangat berguna dalam berjalannya sistem operasi. Selain
itu, sistem operasi memiliki sebuah mekanisme untuk melindungi prosesor dari berbagai
macam program yang berjalan. Bayangkan jika ada sebuah proses mengalami
infinite loop. Tentu saja prosesor akan terus menerus melayani program itu dan
menghambat proses lainnya yang akan dieksekusi prosesor, dan hal ini bisa
dipastikanakan mengurangi kinerja dari komputer. Walau
dua proses dapat dihubungkan dengan program yang sama, program tersebut
dianggap dua urutan eksekusi yang berbeda. Sebagai contoh, beberapa pengguna
dapat menjalankan copy yang berbeda pada mail program, atau pengguna yang sama
dapat meminta banyak copy dari program editor. Tiap-tiap proses ini adakah
proses yang berbeda dan walau bagian tulisan-text adalah sama, data section
bervariasi. Juga adalah umum untuk memiliki proses yang menghasilkan banyak
proses begitu ia bekerja. A.
Manajemen Proses Sistem Informasi
Proses
adalah sebuah program yang sedang dieksekusi. Sedangkan program adalah kumpulan
instruksi yang ditulis ke dalam bahasa yang dimengerti sistem operasi. Sebuah
proses membutuhkan sejumlah sumber daya untuk menyelesaikan tugasnya. Sumber
daya tersebut dapat berupa CPU time, alamat memori, berkas-berkas, dan
perangkat-perangkat I/O. Sistem operasi mengalokasikan sumber daya-sumber daya
tersebut saat proses itu diciptakan atau sedang diproses/dijalankan. Ketika proses
tersebut berhenti dijalankan, sistem operasi akan mengambil kembali semua
sumber daya agar bisa digunakan kembali oleh proses lainnya. Terdapat beberapa
definisi mengenai proses, antara lain:·
Merupakan konsep
pokok dalam sistem operasi, sehingga masalah manajemen proses adalah masalah utama dalam perancangan
sistem operasi.
·
Proses adalah
program yang sedang dieksekusi.
·
Proses adalah unit
kerja terkecil yang secara individu memiliki sumber daya dan dijadwalkan oleh
sistem operasi.
Sistem operasi bertanggung jawab atas
aktivitas-aktivitas yang berkaitan dengan manajemen proses seperti:1.
Membuat dan
menghapus proses pengguna dan sistem proses. Sistem operasi bertugas
mengalokasikan sumber daya yang dibutuhkan oleh sebuah proses dan kemudian
mengambil sumber daya itu kembali setelah proses tersebut selesai agar dapat
digunakan untuk proses lainnya.
2.
Menunda atau
melanjutkan proses. Sistem operasi akan mengatur proses apa yang harus
dijalankan terlebih dahulu berdasarkan berdasarkan prioritas dari proses-proses
yang ada. Apa bila terjadi 2 atau lebih proses yang mengantri untuk dijalankan,
sistem operasi akan mendahulukan proses yang memiliki prioritas paling besar.
3.
Menyediakan
mekanisme untuk proses sinkronisasi. Sistem operasi akan mengatur jalannya
beberapa proses yang dieksekusi bersamaan. Tujuannya adalah menghindarkan
terjadinya inkonsistensi data karena pengaksesan data yang sama, juga untuk
mengatur urutan jalannya proses agar setiap proses berjalan dengan lancer.
4.
Menyediakan
mekanisme untuk proses komunikasi. Sistem operasi menyediakan mekanisme agar
beberapa proses dapat saling berinteraksi dan berkomunikasi (contohnya berbagi
sumber daya antar proses) satu sama lain tanpa menyebabkan terganggunya proses
lainnya.
5.
Menyediakan
mekanisme untuk penanganan deadlock. Deadlock adalah suatu keadaan dimana
sistem seperti terhenti karena setiap proses memiliki sumber daya yang tidak
bisa dibagi dan menunggu untuk mendapatkan sumber daya yang sedang dimiliki
oleh proses lain. Saling menunggu inilah yang disebut deadlock (kebuntuan).
Sistem operasi harus bisa mencegah, menghindari, dan mendeteksi adanya
deadlock. Jika deadlock terjadi, sistem operasi juga harus dapat memulihkan
kondisi sistemnya.
B.
Manajemen Memori Utama
Sistem
operasi memiliki tugas untuk mengatur bagian memori yang sedang digunakan dan
mengalokasikan jumlah dan alamat memori yang diperlukan, baik untuk program
yang akan berjalan maupun untuk sistem operasi itu sendiri. Tujuan dari
manajemen memori utama adalah agar utilitas CPU meningkat dan untuk
meningkatkan efisiensi pemakaian memori.Memori
utama atau lebih dikenal sebagai memori adalah sebuah array yang besar dari
word atau byte yang ukurannya mencapai ratusan, ribuan, atau bahkan jutaan.
Setiap word atau byte mempunyai alamat tersendiri. Memori utama berfungsi
sebagai tempat penyimpanan instruksi/data yang akses datanya digunakan oleh CPU
dan perangkat I/O. Memori utama termasuk tempat penyimpanan data yang yang
bersifat volatile (tidak permanen), yaitu data akan hilang kalau komputer
dimatikan.Sistem
komputer modern memiliki sistem hirarki memori, artinya memori yang ada di
komputer disusun dengan tingkatan kecepatan dan kapasitas yang berbeda. Memori
yang memiliki kecepatan sama dengan kecepatan prosesor memiliki kapasitas yang
kecil, berkisar hanya dari ratusan KB hingga 4 MB dengan harga yang sangat
mahal. Sedangkan memori utama yang kecepatannya jauh di bawah kecepatan
prosesor memiliki kapasitas yang lebih besar, berkisar dari 128 MB hingga 4 GB
dengan harga yang jauh lebih murah. Sistem hirarki memori ini memiliki tujuan
agar kinerja komputer yang maksimal bisa didapat dengan harga yang terjangkau.C.
Manajemen Sistem Berkas
File
atau berkas adalah representasi program dan data yang berupa kumpulan informasi
yang saling berhubungan dan disimpan di perangkat penyimpanan. Sistem berkas
ini sangatlah penting, karena informasi atau data yang disimpan dalam berkas
adalah sesuatu yang sangat berharga bagi pengguna. Sistem operasi harus dapat
melakukan operasi-operasi pada berkas, seperti membuka, membaca, menulis, dan
menyimpan berkas tersebut pada sarana penyimpanan sekunder. Oleh karena itu,
sistem operasi harus dapat melakukan operasi berkas dengan baik. Sistem operasi
melakukan manajemen sistem berkas dalam beberapa hal:·
Pembuatan berkas
atau direktori. Berkas yang dibuat nantinya akan diletakkan pada
direktori-direktori yang diinginkan pada sistem berkas. Sistem operasi akan
menunjukkan tempat dimana lokasi berkas atau direktori tersebut akan
diletakkan. Setelah itu, sistem operasi akan membuat entri yang berisi nama
berkas dan lokasinya pada sistem berkas.
·
Penghapusan berkas
atau direktori. Sistem operasi akan mencari letak berkas atau direktori yang
hendak dihapus dari sistem berkas, lalu menghapus seluruh entri berkas
tersebut, agar tempat dari berkas tersebut dapat digunakan oleh berkas lainnya.
·
Pembacaan dan
menulis berkas. Proses pembacaan dan penulisan berkas melibatkan pointer yang
menunjukkan posisi dimana sebuah informasi akan dituliskan di dalam sebuah
berkas.
·
Meletakkan berkas
pada sistem penyimpanan sekunder. Sistem operasi mengatur lokasi fisik tempat
penyimpanan berkas pada sarana penyimpanan sekunder.
D.
Manajemen Sistem I/O
Pekerjaan utama yang paling sering dilakukan oleh
sistem komputer selain melakukan komputasi adalah Masukan/Keluaran (I/O). Dalam
kenyataannya, waktu yang digunakan untuk komputasi lebih sedikit dibandingkan
waktu untuk I/O. Ditambah lagi dengan banyaknya variasi perangkat I/O sehingga
membuat manajemen I/O menjadi komponen yang penting bagi sebuah sistem operasi.
Sistem operasi juga sering disebut device manager, karena sistem operasi
mengatur berbagai macam perangkat (device).Ø Fungsi-fungsi sistem operasi untuk sistem I/O:
ü Penyanggaan (buffering). Menampung data sementara
dari/ke perangkat I/O
ü Penjadwalan (scheduling). Melakukan penjadualan
pemakaian I/O sistem supaya lebih efisien.
ü Spooling. Meletakkan suatu pekerjaan program pada
penyangga, agar setiap perangkat dapat mengaksesnya saat perangkat tersebut
siap.
ü Menyediakan driver perangkat yang umum. Driver
digunakan agar sistem operasi dapat memberi perintah untuk melakukan operasi
pada perangkat keras I/O yang umum, seperti optical drive, media penyimpanan
sekunder, dan layar monitor.
ü Menyediakan driver perangkat yang khusus. Driver
digunakan agar sistem operasi dapat memberi perintah untuk melakukan operasi
pada perangkat keras I/O tertentu, seperti kartu suara, kartu grafis, dan
motherboard.
E.
Manajemen Penyimpanan Sekunder
Sistem
operasi memiliki peran penting dalam manajemen penyimpanan sekunder. Tujuan
penting dari manajemen ini adalah untuk keamanan, efisiensi, dan optimalisasi
penggunaan sarana penyimpanan sekunder. Sarana penyimpanan sekunder memiliki
ciri-ciri umum sebagai berikut:·
Non volatile (tahan
lama). Walaupun komputer dimatikan, data-data yang disimpan di sarana
penyimpanan sekunder tidak hilang. Data disimpan dalam piringan-piringan
magnetik.
·
Tidak berhubungan
langsung dengan bus CPU. Dalam struktur organisasi komputer modern, sarana
penyimpanan sekunder terhubung dengan northbridge. Northbridge yang
menghubungkan sarana penyimpanan sekunder pada I/O dengan bus CPU.
·
Lambat. Data yang
berada di sarana penyimpanan sekunder memiliki waktu yang lebih lama untuk
diakses ( read/write) dibandingkan dengan mengakses di memori utama. Selain
disebabkan olehbandwidth bus yang lebih rendah, hal ini juga dikarenakan adanya
mekanisme perputaran head dan piringan magnetik yang memakan waktu.
·
Harganya murah.
Perbandingan harga yang dibayar oleh pengguna per byte data jauh lebih murah
dibandingkan dengan harga memori utama.
Sarana penyimpanan sekunder memiliki fungsi-fungsi
sebagai berikut:·
Menyimpan berkas
secara permanen. Data atau berkas diletakkan secara fisik pada piringan magnet
dari disk, yang tidak hilang walaupun komputer dimatikan (non volatile).
·
Menyimpan program
yang belum dieksekusi prosesor. Jika sebuah program ingin dieksekusi oleh
prosesor, program tersebut dibaca dari disk, lalu diletakkan di memori utama
komputer untuk selanjutnya dieksekusi oleh prosesor menjadi proses.
·
Memori virtual.
Adalah mekanisme sistem operasi untuk menjadikan beberapa ruang kosong dari
disk menjadi alamat-alamat memori virtual, sehingga prosesor bisa menggunakan
memorivirtual ini seolah-olah sebagai memori utama. Akan tetapi, karena
letaknya di penyimpanan sekunder, akses prosesor ke memori virtual menjadi jauh
lebih lambat dan menghambat kinerja komputer.
F.
Penjadwalan Proses
Ada tujuh criteria penjadwalan proses pada system
operasi, yaitu sebagai berikut:·
CPU Utilizatio,
Kita ingin menjaga CPU sesibuk mungkin. CPU utilization akan mempunyai range
dari 0 sampai 100 persen. Di sistem yang sebenarnya ia mempunyai range dari 40
sampai 100 persen.
·
Throughput, Salah
satu ukuran kerja adalah banyaknya proses yang diselesaikan per satuan waktu.
Jika kita mempunyai beberapa proses yang sama dan memiliki beberapa algoritma
penjadwalan yang berbeda, throughput bisa menjadi salah satu kriteria penilaian,
dimana algoritma yang menyelesaikan proses terbanyak mungkin yang terbaik.
·
Turnaround Time,
Dari sudut pandang proses tertentu, kriteria yang penting adalah berapa lama
untuk mengeksekusi proses tersebut. Memang, lama pengeksekusian sebuah proses sangat
tergantung dari hardware yang dipakai, namun kontribusi algoritma penjadwalan
tetap ada dalam lama waktu yang dipakai untuk menyelesaikan sebuah proses.
Misal kita memiliki sistem komputer yang identik dan proses-proses yang identik
pula, namun kita memakai algoritma yang berbeda, algoritma yang mampu
menyelesaikan proses yang sama dengan waktu yang lebih singkat mungkin lebih
baik dari algoritma yang lain. Interval waktu yang diijinkan dengan waktu yang
dibutuhkan untuk menyelesaikan sebuah proses disebut turnaround time.
Turnaround time adalah jumlah periode untuk menunggu untuk dapat ke memori,
menunggu di ready queue, eksekusi CPU, dan melakukan operasi I/O.
·
Waiting Time,
Algoritma penjadwalan CPU tidak mempengaruhi waktu untuk melaksanakan proses tersebut
atau I/O, itu hanya mempengaruhi jumlah waktu yang dibutuhkan proses di antrian
ready. Waiting time adalah jumlah waktu yang dibutuhkan proses di antrian
ready.
·
Response Time, Di
sistem yang interaktif, turnaround time mungkin bukan waktu yang terbaik untuk
kriteria. Sering sebuah proses dapat memproduksi output di awal, dan dapat
meneruskan hasil yang baru sementara hasil yang sebelumnya telah diberikan ke
pengguna. Ukuran lain adalah waktu dari pengiriman permintaan sampai respon
yang pertama diberikan. Ini disebut response time, yaitu waktu untuk memulai
memberikan respon, tetapi bukan waktu yang dipakai output untuk respon
tersebut.
·
Fairness, Suatu
algoritma harus memperhatikan pengawasan nilai prioritas dari suatu proses
(menghindari terjadinya starvation CPU time).
Efisiensi, Rendahnya overhead dalam context switching, penghitungan
prioritas dan sebagainya menentukan apakah suatu algoritma efisien atau tidak
Komentar
Posting Komentar